loading...

Friday 15 April 2016

Kehormatan dan Kemulian

Oleh: Miftachul W Abdullah,

KEHORMATAN dan kemuliaan itu adalah kedudukan yang amat tinggi, melebihi kejahuan mata memandang pada sudut yang jauh disana. Kehormatan dan kemuliaan itu kasat mata. Tapi, sekali ia terbuka bak sebuah ribuan lebah keluar dari sarangnya. Semua mata melihatnya dan semua telinga mendengarnya.

Kehormatan dan kemuliaan bak permata marjan dari surga. Tak pernah kita dapatkan dari hanya membeli dengan uang segunung, menukarnya dengan segudang emas atau juga mencurinya dari orang lain. Sebab kehormatan dan kemuliaan itu hanya milik Allah, dan dengan seizin-Nya pula Allah memberikan kepada hamba pilihan-Nya.

Seorang insan. Laki-laki dan perempuan.
 Kehormatan seorang lelaki terletak pada tanggung jawabnya, akhlaknya, dan tutur katanya.
 Kehormatan seorang perempuan pun terletak pada mahkota kesuciannya. Dia bagaikan sekuntum bunga. Jika ia dipetik saat belum pada waktunya, ia akan hilang dan hanyut, keharumannya memudar, hanya karena durinya begitu lemah.
 Kemuliaan seorang lelaki, terletak pada bagaimana dia menyikapi sesuatu, cara pandangnya, dan bagaimana beribadahnya, bersikap kepada kedua orantuanya, dan juga terhadap pasanganya.
 Sedang kemuliaan seorang perempuan lantaran bagaimana dia menjaga kesuciaanya (aurat). Menutupnya atau mebiarkannya begitu saja. Kemuliaan seorang perempuan juga terletak pada akhlaknya, keteduhan hatinya, dan tuturkatanya yang terjaga. Pun tanggung jawabnya sebagai seorang ibu dan isteri.

Kehormatan dan kemuliaan ialah dua hal yang sama tetapi berbeda. Kemuliaan adalah nilai dunia dan akhirat, tetapi kehormatan adalah nilai dunia. Jika ingin memiliki kedua-duanya adalah menjaga diri untuk Allah swt. Terlebih jauh sebelum itu bukankah Allah telah berfirman bahwa telah memuliakan Bani Adam atau anak keturunan manusia?

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (QS. Al-‘Isra’: 70)

 Allah telah memuliakan manusia, lantas kenapa masih banyak manusia yang menghinakan dirinya di lembah syahwat?
 Allah telah memuliakan manusia, lantas kenapa masih banyak manusia yang menghinakan dirinya di lembah kedustaan?
 Allah telah memuliakan manusia, lantas kenapa masih banyak manusia yang menghinakan dirinya kekufuran?

Kehormatan dan kemuliaan ini mahal. Banyak orang hendak mendapatkannnya lantaran bagi siapapun elok memandang. Meski demikian elok mereka memandangnya, sebab hal itu takkan dapat mereka dapatkan. Lantaran mereka pun tak menyadari pada diri mereka sendiri. Bahwa kehormatan dan kemuliaan itu melekat pada lisan dan perangai mereka. Pun yang menyimpulkan bukanlah dirinya sendiri. Hal itu dinilai bagi siapa yang melihatnya.

Bagi seorang muslim terdapat tiga hal pokok yang sangat erat kaitannya dengan kehormatan dan kemuliaan. Pertama, adalah akidah dan iman. Jika akidah dan iman bagus, lantaran yang kedua yakni syariah juga akan terlaksana. Pun yang ketiga ialah akhlak akan terjaga. Demikian tiga hal pokok itu ialah pondasi, tiang dan atap.
Jika iman dan akidahnya rusak, maka syariah yang menjadi kewajibannya akan tertunda atau bahkan tertinggal. Seringkali hal inilah yang merusak kehormatan dan kemuliaan. Seringkali ini pun menjangkiti penyakit hati setiap muslim. Jika iman dan akidah sudah rusak, syariah tertunda atau tertinggal, lalu bagaimana dengan keadaan akhlaknya? Bagaimana rupa akhlaknya? Dan bagaimana mungkin ia berharap hendak menikmatinya teduh dan nikmatnya kehormatan dan kemuliaan?

Seorang penyair berkata,
Kukenal keburukan,
Namun bukan untuk terjerumus kedalamnya.
Lantaran untuk berjaga-jaga darinya.
Barangsiapa yang tidak mengenal keburukan dari kebaikan,
Maka ia akan terjerus kedalam lembahnya.

No comments:

Post a Comment