loading...

Sunday 28 June 2020

TANYA JAWAB TENTANG AL QUR'AN


💕assalamuallaikum warohmatullahi wabarakatuh 💕

KALAU DITANYA OLEH ANAK CUCU TENTANG AL-QUR'AN.

MAKA JAWAB SEPERTI INI..

T : Berapa jumlah Surah dalam Al-Qur'an?

J : 114 Surah.

T : Berapa jumlah Juz dalam Al-Qur'an?

J : 30 Juz.

T : Berapa jumlah Hizb dalam Al-Qur'an?

J: 60 Hizb.

T: Berapa jumlah Ayat dalam Al-Qur'an?

J: 6666 Ayat.

T : Berapa jumlah Kata dalam Al-Qur'an?, dan Berapa Jumlah Hurufnya?

J: 77437 Kata, atau 77439 Kata dan 320670 Huruf.

T : Siapa Malaikat yang disebut dalam Al-Qur'an?

J : Jibril, Mikail, Malik, Raqib, Atiid, Malakulmaut, Harut, Marut, Al-Hafazah, Al-Kiramulkatibun HamalatulArsy.

T : Berapa Jumlah Sajadah (ayat Sujud) dalam Al-Qur'an?

J : 15 Sajdah.

T : Berapa Jumlah para Nabi yang disebut dalam Al-Qur'an?

J : 25 Nabi

T : Berapa Jumlah Surah Madaniyah dalam Al-Qur'an? Sebutkan

J : 28 Surah, Al-Baqarah, Al-Imran, Al-Nisa',  Al-Maidah, Al-Anfal, Al-Tawbah, Al-Ra'd, Al-Haj, Al-Nur, Al-Ahzab, Muhammad, Al-Fath, Al-Hujurat, Al-Rahman, Al-Hadid, Al-Mujadilah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Al-Shaf, Al-Jum'ah, Al-Munafiqun, Al-Taghabun, Al-Thalaq, Al-Tahrim, Al-Insan, Al-Bayinah, Al-Zalzalah, Al-Nashr.

T : Berapa Jumlah Surah Makiyah dalam Al-Qur'an? Sebutkan.

J : 86 Surat, selain surah tersebut di atas.

T : Berapa Jumlah Surah yang dimulai dengan huruf dalam Al-Qur'an?

J : 29 Surah.

T : Apakah yang dimaksud dengan Surah Makiyyah?Ssebutkan 10 saja.

J : Surah Makiyyah adalah Surah yang diturunkan di Makkah sebelum Hijrah, seperti: Al-An'am, Al-Araf, Al-Shaffat, Al-Isra', Al-Naml, Al-Waqi'ah, Al-Haqqah, Al-Jin, Al-Muzammil, Al-Falaq.

T : Apakah yang dimaksud dengan Surah Madaniyyah? sebutkan lima saja?

J : Surah Madaniyah adalah Surah yang diturunkan di Madinah setelah Hijrah, seperti: Al-Baqarah, Al-Imran, Al-Anfal, Al-Tawbah, Al-Hajj.

T : Siapakah nama para Nabi yang disebut dalam Al-Qur'an?

J : Adam a.s , Nuh a.s , Ibrahim a.s, Isma'il a.s, Ishaqa a.s, Ya'qub a.s, Musa a.s, Isa a.s, Ayub a.s, Yunus a.s, Harun a.s, Dawud a.s, Sulaiman a.s, Yusuf a.s, Zakaria a.s, Yahya a.s, Ilyas a.s, Alyasa a.s', Luth a.s, Hud a.s, Saleh a.s, ZulKifli a.s, Syuaib a.s, Idris a.s, Muhammad Shalallahu'alaihi wa sallam.

T : Siapakah satu-satunya nama wanita shalehah yang disebut namanya dalam Al-Qur'an?

J : Maryam binti Imran.

T : Siapakah satu-satunya nama Sahabat yang disebut namanya dalam Al-Qur'an?

J : Zaid bin Haritsah. Rujuk dalam surah Al-Ahzab ayat 37

T : Apakah ayat dalam Al-Qur'an yang pertama kalil turun?

J : surah Al-alaq ayat: 1-5 ( إقرأ باسم ربك الذي خلق)

T : Apakah ayat terakhir yang turun dalam Al-Qur'an?

J : Ayat 3 surah Al-maidah  أليوم أكملت لكم دينكم وأ تممت عليكم نعمتي و رضيت لكم الإسلام دينا)

T : Apakah nama Surah yang tanpa Basmalah?

J : Surah At-Tawbah (bara'ah).

T : Apakah nama Surah yang memiliki dua Basmalah?

J : Surah Al-Naml.

T : Apakah yang disebut surah Al-mu'awidzatain (2 surah penjagaan)?

J : Surah Al-Falaq dan An-Naas.

T : Apakah nama Surah yang bernilai seperempat Al-Qur'an?

J : Surah Al-Kafirun.

T : Apakah nama Surah yang bernilai sepertiga Al-Qur'an?

J : Surah Al-Ikhlas.

T : Apakah nama Surah yang menyelamatkan dari siksa Qubur?

J : Surah Al-Mulk.

T : Apakah nama Surah yang apabila dibaca pada hari Jum'at akan menerangi sepanjang pekan?

J : Surah Al-Kahfi.

T : Apakah ayat yang paling Agung dan dalam Surah apa?

J : Ayat Kursi, dalam Surah Al-Baqarah ayat No.255.

T : Apakah nama Surah yang paling Agung dan berapa jumlah ayatnya?

J : Surah Al-Fatihah, 7 ayat.

T : Apakah ayat yang paling bijak dan dalam surah apa?

J : Firman Allah Ta'ala: Barang siapa yang melakukan kebaikan sebesar biji sawi ia akan lihat. Barang siapa melakukan kejahatan sebesar biji sawi ia akan lihat..(Surah Al-Zalzalah ayat: 7-8).

T : Apakah nama Surah yang ada dua sajdahnya?

J : Surah Al-Haj ayat: 18 dan ayat: 77.

T : Pada Kata apakah pertengahan Al-Qur'an itu di Surah apa? ayat no Berapa?

J : وليتلطف Surah Al-Kahfi ayat No: 19.

T : Ayat apakah bila dibaca setiap habis Shalat Fardhu dapat mengantarkannya masuk ke dalam Syurga?

J : Ayat Kursi.

T : Ayat apakah yang diulang-ulang sbyk 31 kali dalam satu Surah dan di Surah apa?

J: Ayat فبأي آلاء ربكما تكذبانِ ) pada Surah Al-Rahman.

T : Ayat apakah yang di ulang-ulang sebanyak 10 kali dalam satu Surah dan di surah apa? Apakah ayat ini ada juga disebut dalam surah lainnya? Di Surah apa?

J : Ayat (ويل يومئذ للمكذبين) pada Surah Al-Mursalat, juga ada dalam Surah Al-Muthaffifiin ayat No: 10.

T : Apakah Ayat terpanjang dalam Al-Qur'an? pada Surah apa? Ayat berapa? Dan apa yang dibahas?

J: Ayat No: 282 Surah Al-Baqarah, membahas muamalah dengan sesama manusia dalam keuangan dan hutang piutang.
--------------------------------------------
Bermesraan lah dengan Al-Qur'an sebagaimana mesranya kita dengan dompet  gadget kita selama ini,..

Berdekatan lah dengan Al-Qur'an sedekat kita dengan pasangan, anak-anak dan teman-teman kita hari ini...

Bersahabat lah dengan-Nya...karena Al-Qur'an tidak akan meninggalkan kita sebagai sahabat ketika yang lain berpaling, dia akan datang sebagai syafa'at bagi sahabat-sahabatnya di akhirat kelak..


Saturday 27 June 2020

KISAH BURUNG BEO DAN SAKARATUL MAUT


Alkisah di sebuah pesantren, Seorang Ustadz memiliki burung sejenis Beo yang terlatih untuk berdzikir seperti: Assalamu’alaikm, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan lainnya.

Suatu hari, pintu kurungan terbuka dan burung itu terbang bebas. Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka, sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang hingga terkapar sekarat lalu meninggal.
Sang Ustadz terlihat berbeda usai burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya. Para santri yang melihatnya pun mengira Ustadznya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata:
“Ustadz, jika hanya burung yang membuat ustadz sedih, kami sanggup menggantinya dengan yang bisa berdzikir juga. Tak perlu ustadz bermurung hingga sedemikian lamanya!”
Sang Ustadz menjawab:
“Aku bukan bersedih karena burung itu.”
Para Santri:
“Lantas kenapa ustadz?”
Sang Ustadz:
“Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak?”
Para Santri:
“Ya, kami melihatnya.”
Sang Ustadz:
“Burung itu hanya bersuara KKKKAAKK, KKKKHHEEK, KKKKAAKK, KKKKHHEEK,,, padahal sudah terlatih berdzikir sedemikian rupa, namun saat merasakan perihnya sakaratul maut menjemput, hanya perih yang terasa. Lalu aku teringat diriku, yang setiap hari terbiasa berdzikir,
JANGAN-JANGAN NASIBKU SAMA SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKARAT LALU BUKAN DZIKIR YANG KUUCAPKAN.
Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut, sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan kita mati, husnul khatimah ataukah su’ul khatimah?”
Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Ustadz, dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yang serupa dengan Ustadznya.
Lalu bagaimana keadaan kita
Saat menjemput sakaratul maut nanti ?
Siapkah kita untuk menghadapinya.....?

INGATLAH..!!! Bahwa kita semua Calon JENAZAH"
"Kullu Nafsiin Dazaaiqotul Maut"
Setiap yang bernyawa pasti merasai Mati.
(Surah Ali imran: Ayat 185)

DAHSYATNYA PROSES SAKARATUL MAUT

Demi Allah
Seandainya Jenazah yang sedang kalian tangisi bisa bicara sekejap,lalu menceritakan proses sakratul mautnya pada kalian,niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut,dan mulai menangisi diri kalian sendiri.
(Imam Ghozali mengutip Atsar al hasan)

Rasulullah SAW bersabda bahwa,"Sakratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR.Tirmidzi)

Kemudian Rasulullah SAW juga bersabda  bahwa "Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon  duri itu dapat di ambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek (HR Bukhari)

Imam Ghozali bahkan berpendapat bahwa"Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang di masukan dalam perut seseorang kemudian seorang laki - laki menarik sekuat-kuatnya sehinga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang tersangkut padanya dan meningalkan yang tersisa,"

Imam Ghozali juga mengatakan bahwa rasa sakit yang di rasakan selama sakratul maut seperti menghujam jiwa dan menyebar keseluruh anggota tubuh sehinga bagi orang yang sedang sakaratul maut merasakan  bahwa dirinya ditarik-tarik dan di cabut dari setiap urat nadi, urat saraf,persendian dan dari setiap akar rambut serta kulit kepala hinga kaki.

Ya Allah,Ampunilah dosaku, kedua orang tuaku dan semoga kita semua di matikan dalam keadaan Husnul Khotimah AAMIIN....AAMIIN....ALLAHUMMA AMIIN.

Silakan SHARE untuk saling mengingatkan dalam kebaikan kepada seluruh kaum muslimin & muslimat dimana pun mereka berada.

Thursday 25 June 2020

KEISTIMEWAAN MEMULIAKAN TAMU


Jangan biasakan menutup pintu dengan tujuan biar tdk ad tamu..... 
Apalagi menutup jalan memasang portal........

Ada seorang perempuan mengeluh kepada Rasulullah SAW karena perilaku suaminya.

Suaminya selalu mengundang orang-orang datang ke rumahnya dan menjamunya sehingga tamu-tamu tersebut menyebabkan sang istri menjadi repot dan merasa kelelahan.

Namun ia tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Rasulullah SAW tentang hal itu.

Setelah beberapa waktu ...

Rasulullah SAW pergi ke rumah suami-istri tersebut, Rasulullah SAW berkata kepada sang suami, "Sesungguhnya aku adalah tamu di rumahmu hari ini."

Betapa bahagianya sang suami demi mendengar ucapan Rasulullah SAW tersebut, maka dia segera menghampiri istrinya untuk mengabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rasulullah SAW.

Si istri pun merasa bahagia karena kabar tersebut, dia pun segera memasak makanan yang lezat dan nikmat.

Dia melakukan hal tersebut dengan penuh rasa bahagia di dalam hatinya.

Ketika Rasulullah SAW akan pergi dari rumah itu, beliau berkata kepada sang suami :

قال للزوج عندما أخرج من بيتك دع زوجتك تنظر إلى الباب الذي أخرج منه

Rasulullah SAW berkata kepada sang suami, "Ketika aku akan keluar nanti dari rumahmu, panggil istrimu dan perintahkan dia untuk melihat ke pintu tempat aku keluar."

Maka sang istri melihat Rasulullah SAW keluar dari rumahnya diikuti oleh binatang-binatang melata, seperti kalajengking dan berbagai binatang yang berbahaya lainnya dibelakang Rasulullah SAW

Terkejutlah sang istri dengan apa yang dilihat di depannya.

فقال لها رسول الله هكذا دائما عندما يخرج الضيوف من بيتكِ يخرج كل البلاء والضرر والدواب من منزلكِ

Maka Rasulullah SAW bersabda, "Seperti itulah yang terjadi setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pulalah segala bala, bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari rumahmu."

Maka inilah hikmah memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangannya.

Rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai Allah.

Begitu indahnya rumah yang selalu terbuka untuk anak kecil atau orang dewasa.

Rumah yang di dalamnya turun rahmat dan berbagai keberkahan dari langit.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذا أراد الله بقوم خيراً أهدى لهم هدية.

Rasulullah SAW bersabda, "Jika Allah menginginkan kebaikan terhadap satu kaum, maka Allah akan memberikan hadiah kepada mereka."

Para sahabat bertanya, "Hadiah apakah itu,  ya Rasulallah ?"

 قال : الضيف ينزل برزقه، ويرتحل بذنوب أهل البيت ".

Rasulullah SAW bersabda, "Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan  menghapus dosa-dosa penghuni rumah."

وقال صلى الله عليه وسلم : كل بيت لا يدخل فيه الضيف لا تدخله الملائكة ".

Rasulullah SAW bersabda, "Rumah yang tidak dimasuki tamu (tidak ada tamu), maka Malaikat Rahmat tidak akan masuk kedalamnya."

 وقال صلى الله عليه وسلم : " الضيف دليل الجنة ".

Rasul Saw bersabda, "Tamu adalah penunjuk jalan menuju surga."

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya."

Semoga Bermanfaat ...

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا ومولانا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
🤲🏻

Aamiin YRA ( HAH )

Sunday 21 June 2020

42 KEUTAMAAN BERSHOLAWAT KEPADA RASULULLAH SAW. MENURUT SYAIKH ABDUL QODIR AL-JAILANIY RA.


42 Keutamaan Shalawat atas Nabi Besar Muhammad SAW dalam Kitab As Safinah Al Qadiriyah Li Asy Syaikh ‘Abd Qadir Al Jailani Al Hasani, antara lain :

1. Bershalawat untuk Nabi berarti melaksanakan perintah Allah SWT.

2. Bershalawat untuk Nabi berarti meniru Allah yang bershalawat kepada Nabi.

3. Bershalawat untuk Nabi berarti meniru malaikat-malaikat-Nya yang bershalawat kepada Nabi.

4. Mendapat balasan 10 kali lipat shalawat dari Allah SWT untuk diri kita pada setiap shalawat yang kita ucapkan.

5. Allah akan mengangkat derajat orang yang membaca shalawat 10 tingkat lebih tinggi.

6. Mendapat 10 catatan kebaikan.

7. Allah SWT menghapuskan 10 dosa keburukan.

8. Berpeluang besar doanya akan dikabulkan Allah SWT.

9. Shalawat adalah syarat utama mendapat syafaat dari Rasulullah SAW.

10. Shalawat adalah syarat untuk mendapat ampunan Allah dan akan ditutup segala aib.

11. Shalawat adalah syarat untuk memperoleh perlindungan dari segala hal yang ditakutinya.

12. Shalawat adalah syarat seseorang dapat dekat kepada Rasulullah SAW.

13. Nilai shalawat sama dengan nilai sedekah.

14. Shalawat adalah alasan bagi Allah dan para malaikat untuk membacakan shalawat balasan.

15. Shalawat adalah syarat kesucian jiwa dan raga bagi pembacanya.

16. Terpenuhinya segala keinginan.

17. Shalawat adalah alasan seseorang mendapat kabar baik bahwa dirinya kelak akan memperoleh surga.

18. Shalawat adalah faktor memperoleh keselamatan di Hari Kiamat.

19. Shalawat adalah alasan bagi Rasulullah SAW untuk mengucapkan shalawat balasan.

20. Shalawat dapat membuat pembacanya teringat akan semua hal yang dilupakannya.

21. Shalawat dapat membuat harumnya sebuah majelis pertemuan dan orang-orang yang hadir tidak mendapat kerugian di Hari Kiamat kelak.

22. Shalawat dapat menghilangkan kemiskinan dan kefakiran bagi pembacanya.

23. Shalawat dapat menghapus julukan orang kikir ketika shalawat dibacakan.

24. Shalawat menjadi penyelamat dari doa ancaman Rasulullah bagi orang yang tidak membaca shalawat ketika namanya disebutkan.

25. Shalawat akan mengiringi perjalanan pembacanya kelak di atas jembatan menuju surga dan akan menjauh dari orang yang tidak membacanya.

26. Shalawat akan menghilangkan keburukan-keburukan di suatu majelis pertemuan yang tidak dimulai dengan menyebut nama Allah dan Rasul-Nya.

27. Shalawat adalah penyempurna pahala dari sebuah percakapan yang dimulai dengan menyebut nama Allah dan membaca shalawat kepada Rasul-Nya.

28. Shalawat adalah faktor yang dapat menyelematkan seorang hamba ketika berada di atas jembatan menuju surga.

29. Shalawat menghapus status sebagai pembenci shalawat.

30. Shalawat adalah alasan bagi Allah untuk mengumumkan pujian baiknya kepada pembaca shalawat tersebut di hadapan semua makhluk, baik di bumi maupun di langit.

31. Shalawat dapat mendatangkan rahmat Allah.

32. Shalawat dapat mendatangkan berkah.

33. Shalawat dapat melanggengkan dan mempertebal cinta kepada Rasulullah SAW dimana cinta ini merupakan simpul pokok keimanan.Dan, keimanan seseorang belum sempurna tanpa adanya cinta kepada Nabi.

34. Shalawat dapat memikat hati Rasulullah agar mencintai dirinya.

35. Shalawat mendatangkan hidayah dan menghidupkan hati yang telah mati.

36. Shalawat adalah syarat agar nama pembacanya disebut-sebut di hadapan Rasulullah SAW.

37. Shalawat dapat memantapkan iman dan Islam serta membacanya sama dengan memberi hak yang layak diterima oleh Rasulullah SAW.

38. Shalawat merupakan bentuk syukur kita atas segala nikmat dari Allah SWT.

39. Bacaan shalawat mengandung dzikir, syukur dan pengakuan atas nikmat Allah SWT.

40. Shalawat yang dibaca seorang hamba adalah bentuk doa dan permohonan kepada Allah, terkadang doa itu dipersembahkan kepada Nabi SAW dan tak jarang pula untuk dirinya sendiri, karena shalawat dapat mendatangkan tambahan pahala.

41. Shalawat adalah buah yang paling manis dan faedah paling utama yang dapat didatangkan dari pembacaan shalawat atas Nabi adalah melekatnya gambaran seorang Nabi yang mulia di dalam jiwa pembacanya.

42. Memperbanyak bacaan shalawat atas Nabi SAW menjadikan dirinya satu tingkatan dengan derajat seorang Syeikh Murabbi (guru spiritual).

(Kitab As Safinah Al Qadiriyah Li Asy Syaikh ‘Abd Qadir Al Jailani Al Hasani)

Bersholawatlah istiqomah dalam setiap hari2 kita
Semampu kita seikhlas kita walaupun sedikit adanya
Sebab istiqomah itu di cintainya ☝

ALLAHUMMA SHOLLI A'LA SAYYIDINA MUHAMMAD WA A'LIHI SAYYIDINA MUHAMMAD

Saturday 20 June 2020

26 CIRI AKHLAK MULIA YANG MESTI KITA CAPAI


Dalam kitab “Ihya ‘Ulumuddin” jilid 3 halaman 75 Imam Al-Ghazali ra  menerangkan bahwa ada 26 ciri-ciri orang yang berakhlak mulia, yaitu:

1. ﻛﺜﻴﺮ ﺍﻟﺤﻴﺎﺀ

Artinya: Merasa malu melakukan perbuatan buruk.

2. ﻗﻠﻴﻞ ﺍﻷﺫﻯ

Artinya: Tidak menyakiti atau menyinggung perasaan
orang lain.

3. ﻛﺜﻴﺮﺍﻟﺼﻼﺡ

Artinya: Selalu bersikap baik kepada orang lain.

4. ﺻﺪﻭﻕ ﺍﻟﻠﺴﻠﻦ

Artinya: Berkata jujur.

5. ﻗﻠﻴﻞ ﺍﻟﻜﻼﻡ

Artinya: Tidak banyak bicara.

6. ﻛﺜﻴﺮ ﺍﻟﻌﻤﻞ

Artinya: Banyak berkarya.

7. ﻗﻠﻴﻞ ﺍﻟﺰﻟﻞ

Artinya: Sedikit melakukan kesalahan.

8. ﻗﻠﻴﻞ ﺍﻟﻔﻀﻮﻝ

Artinya: Tidak banyak melakukan berlebih-lebihan, baik
dalam perkatan maupun perbuatan.

9. ﺑﺎﺭﺍ

Artinya: Berbuat kebajikan nyata kepada sesama
makhluk, khususnya manusia. Sedekah, karya yg
bermanfaat dll.

10. ﻭﺻﻮﻻ

Artinya: Menyambung tali silaturrahmi.

11. ﻭﻗﻮﺭﺍ

Artinya: Respek atau menghormati orang lain, baik yang
masih muda maupun yang sudah tua usianya.

12. ﺷﻜﻮﺭﺍ

Artinya: Selalu bersyukur kepada Allah SWT.

13. ﺻﺒﻮﺭﺍ

Artinya: Bersabar menghadapi segala cobaan hidup.

14. ﺭﺿﻴﺎ

Artinya: Ridho terhadap apa yang diberikan Allah SWT.

15. ﺣﻠﻴﻤﺎ

Artinya: Berusaha tidak lekas marah terhadap orang lain
(murah hati).

16. ﺭﻓﻴﻘﺎ

Artinya: Welas asih kepada sesama makhluk, khususnya
manusia.

17. ﻋﻔﻴﻔﺎ

Artinya: Memelihara diri dari perbuatan maksiat.

18. ﺷﻔﻴﻘﺎ

Artinya: Kasih sayang terhadap sesama makhluk.

19. ﻻ ﻟﻌﺎﻧﺎ

Artinya: Tidak sembarangan melaknat sesuatu atau orang
lain kalau belum jelas permasalahan dan hukumnya.

20. ﻻ ﺳﺒﺎﺑﺎ

Artinya: Tidak suka mencela orang lain.

21. ﻻ ﻧﻤﺎﻣﺎ

Artinya: Tidak suka mengadu domba kepada orang lain.

22. ﻻ ﻣﻐﺘﺎﺑﺎ

Artinya: Tidak melakukan ghibah (mengumpat-ngumpat)
orang lain.

23. ﻻ ﻋﺠﻮﻻ

Artinya: Tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu
apapun.

24. ﻻ ﺑﺨﻴﻼ

Artinya: Tidak kikir terhadap harta yang dimiliki demi
untuk menolong kesusahan orang lain.

25. ﻻ ﺣﻘﻮﺩﺍ

Artinya: Tidak berbuat dengki kepada orang lain.

26. ﻻ ﺣﺴﻮﺩﺍ

Artinya: Tidak berbuat hasud kepada orang lain.

Semoga kita semua termasuk ke dalam ciri -
ciri seseorang yang berakhlak mulia.
Aamiin  . . . Aamiin. . .  Yaa Rabbal 'alamiin.

Thursday 18 June 2020

Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pesantren dan Pendidikan Keagamaan di Masa Pandemi


Sehubungan masih terjadinya pandemi Covid-19 dan akan dimulainya tahun ajaran baru, Kementerian Agama menerbitkan panduan pembelajaran bagi pesantren dan pendidikan keagamaan. Menag Fachrul Razi mengatakan, panduan tersebut menjadi bagian tidak terpisahkan dari surat keputusan bersama Mendikbud, Menag, Menkes, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran Dan Tahun Akademik Baru Di Masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).
Menurutnya, panduan ini meliputi pendidikan keagamaan tidak berasrama, serta pesantren dan pendidikan keagamaan berasrama. “Untuk pendidikan keagamaan yang tidak berasrama, berlaku ketentuan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi,” tegas Menag Fachrul Razi dalam kesempatan telekonferensi di Gedung DPR Jakarta, Kamis (18/06). 
Pendidikan keagamaan tidak berasrama itu mencakup Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) dan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ); SD Teologi Kristen (SDTK), SMP Teologi Kristen (SMPTK), Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK), dan Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen (PTKK); Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) dan Perguruan Tinggi Katolik (PTK); Pendidikan Keagamaan Hindu; Lembaga Sekolah Minggu Buddha, Lembaga Dhammaseka, Lembaga Pabajja; serta Sekolah Tinggi Agama Khonghucu dan Sekolah Minggu Konghucu di Klenteng.
Terkait pesantren, Menag menjelaskan bahwa di dalamnya ada sejumlah satuan pendidikan, yaitu: Pendidikan Diniyah Formal (PDF), Muadalah, Ma’had Aly, Pendidikan Kesetaraan pada Pesantren Salafiyah, Madrasah/Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Kajian Kitab Kuning (nonformal).
Pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan secara berasrama, ada yang dalam bentuk MDT dan LPQ. Dalam agama Kristen, ada SDTK, SMPTK, SMTK dan PTKK yang memberlakukan sistem asrama. Untuk Katolik, ada SMAK dan PTK Katolik yang berasrama. Sedang Buddha, menyelenggarakan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) secara berasrama.
Ketentuan Utama
Menurut Menag, ada empat ketentuan utama yang berlaku dalam pembelajaran di masa pandemi, baik untuk pendidikan keagamaan berasrama maupun tidak berasrama. Keempat ketentuan utama tersebut adalah:
1. Membentuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19;
2. Memiliki fasilitas yang memenuhi protokol kesehatan;
3. Aman Covid-19, dibuktikan dengan surat keterangan dari gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 atau pemerintah daerah setempat;
4. Pimpinan, pengelola, pendidik, dan peserta didik dalam kondisi sehat, dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
“Keempat ketentuan ini harus dijadikan panduan bersama bagi pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan yang akan menggelar pembelajaran di masa pandemi,” tegas Menag.
Sudah Pembelajaran Tatap Muka
Menag mengakui bahwa saat ini ada sejumlah pesantren dan pendidikan keagamaan yang sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Akan hal ini, panduan ini mengatur agar pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan berkoordinasi dengan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan atau dinas kesehatan setempat. Koordinasi dimaksudkan untuk memeriksa kondisi kesehatan peserta didik aman dari Covid-19. “Bila ada yang tidak sehat, agar segera mengambil langkah pengamanan sesuai petunjuk fasilitas pelayanan kesehatan atau dinas kesehatan setempat,” ujar Menag.
Koordinasi juga penting dilakukan dalam rangka memeriksa kondisi asrama. Tujuannga, bila ada yang tidak memenuhi protokol kesehatan, maaka dapat segera dibenahi atau diambil langkah pengamanan sesuai petunjuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan atau dinas kesehatan setempat.
“Pesantren dan pendidikan keagamaan yang sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka juga harus menaati protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya,” pesan Menag.
Akan Pembelajaran Tatap Muka
Untuk pesantren dan pendidikan keagamaan yang akan segera menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, lanjut Menag, panduan ini mengatur agar pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan berkoordinasi dengan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 daerah atau dinas kesehatan setempat. Koordinasi bertujuan memastikan bahwa asrama dan lingkungannya aman dari Covid-19 dan memenuhi standar protokol Kesehatan. “Apabila ketentuan aman dari Covid-19 dan protokol kesehatan tidak terpenuhi, maka pesantren dan pendidikan keagamaan yang bersangkutan tidak dapat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka,” jelas Menag.
Prosedur berikutnya, pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan menginstruksikan kepada peserta didik untuk taat kepada protokol kesehatan sejak berangkat dari rumah. Protokol tersebut antara lain: memakai masker, jaga jarak selama di kendaraan, cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir setibanya di asrama, tidak berkerumun, dan menunggu di tempat yang telah ditentukan, dan/atau tidak masuk asrama sebelum diperiksa kesehatan dan diperintahkan masuk. Peserta didik juga harus membawa perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan dari rumah agar tidak dipergunakan secara bersama-sama. 
“Pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan juga berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan untuk memeriksa peserta didik. Bila terdapat peserta didik yang terkonfirmasi Covid-19, agar segera mengambil langkah yang sesuai dengan petunjuk petugas Kesehatan,” terangnya.  
Belum Pembelajaran Tatap Muka
Untuk pesantren dan pendidikan keagamaan yang belum akan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di pesantren dan pendidikan keagamaan, lanjut Menag, panduan ini mengatur sejumlah ketentuan sebagai berikut: 
1. Pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan mengupayakan seoptimal mungkin untuk melaksanakan pembelajaran secara daring.
2. Memberi petunjuk kepada peserta didik yang ada di rumah untuk:
a. Menjaga kesehatan sebaik-baiknya dengan menaati semua protokol kesehatan yang ditentukan; dan
b. Menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan saat pembelajaran tatap muka akan dimulai,
3. Berkoordinasi dengan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 daerah dan dinas kesehatan setempat untuk memastikan bahwa keadaan asrama memenuhi standar protokol kesehatan. Bila tidak memenuhi, segera dilakukan upaya pemenuhan standar protokol kesehatan sesuai petunjuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 daerah dan dinas kesehatan setempat, serta tetap melaksanakan belajar di rumah.
4. Jika pimpinan pesantren dan pendidikan keagamaan akan memulai pelaksanaan pembelajaran tatap muka, maka harus memenuhi ketentuan yang terkait penerapan protokol kesehatan.
Protokol Kesehatan
Berikut ini protokol kesehatan bagi pesantren dan pendidikan keagamaan pada masa pandemi Covid-19:
1. Ketentuan protokol kesehatan yang berlaku pada pendidikan keagamaan yang tidak berasrama berlaku juga untuk pesantren dan pendidikan keagamaan yang berasrama.
2. Membersihkan ruangan dan lingkungan secara berkala dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer dan papan tik, meja, lantai dan karpet masjid/rumah ibadah, lantai kamar/asrama, ruang belajar, dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan. 
3. Menyediakan sarana CTPS (cuci tangan pakai sabun) dengan air mengalir di toilet, setiap kelas, ruang pengajar, pintu gerbang, setiap kamar/asrama, ruang makan dan tempat lain yang sering di akses. Bila tidak terdapat air, dapat menggunakan pembersih tangan (hand sanitizer).
4. Memasang pesan kesehatan cara CTPS yang benar, cara mencegah penularan Covid-19, etika batuk/bersin, dan cara menggunakan masker di tempat strategis seperti di pintu masuk kelas, pintu gerbang, ruang pengelola, dapur, kantin, papan informasi masjid/rumah ibadah, sarana olahraga, tangga, dan tempat lain yang mudah di akses.
5. Membudayakan penggunaan masker, jaga jarak, CTPS, dan menerapkan etika batuk/bersin yang benar.
6. Bagi yang tidak sehat atau memiliki riwayat berkunjung ke negara atau daerah terjangkit dalam 14 (empat belas) hari terakhir untuk segera melaporkan diri kepada pengelola pesantren dan pendidikan keagamaan. 
7. Mengimbau agar menggunakan kitab suci dan buku/bahan ajar pribadi, serta menggunakan peralatan ibadah pribadi yang dicuci secara rutin.
8. Menghindari penggunaan peralatan mandi dan handuk secara bergantian bagi lembaga pesantren dan pendidikan keagamaan yang berasrama.
9. Melakukan aktivitas fisik, seperti senam setiap pagi, olahraga, dan kerja bakti secara berkala dengan tetap menjaga jarak, dan menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang sehat, aman, dan bergizi seimbang.
10. Melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan warga satuan pendidikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) minggu dan mengamati kondisi umum secara berkala:
11. Apabila suhu ≥37,3°c, maka tidak diizinkan untuk memasuki ruang kelas dan/atau ruang asrama, dan segera menghubungi petugas kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan setempat;
a. Apabila disertai dengan gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas disarankan untuk segera menghubungi petugas kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan setempat;
b. Apabila ditemukan peningkatan jumlah dengan kondisi sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b segera melaporkan ke fasilitas pelayanan kesehatan atau dinas kesehatan setempat. 
12. Menyediakan ruang isolasi yang berada terpisah dengan kegiatan pembelajaran atau kegiatan lainnya.
13. Menyediakan sarana dan prasarana untuk ctps (cuci tangan dengan sabun) termasuk sabun dan pengering tangan (tisu) di berbagai lokasi strategis.
14. Menyediakan makanan gizi seimbang yang dimasak sampai matang dan disajikan oleh penjamah makanan (juru masak dan penyaji) dengan menggunakan sarung tangan dan masker