loading...

Monday 11 November 2019

Produsen Minuman Herbal dari HSU, Awalnya Derita Rematik, Aripin Kini Memetik Untung



Berawal dari hanya mencoba minuman berbahan jahe merah yang bisa menyembuhkan rematik pada dirinya, Aripin (45), kini berhasil menjadi produsen minuman herbal.

Dari usaha yang dirintis sejak pertengahan tahun 2011 ini, Aripin bukan hanya bisa membantu orang lain untuk mengobati penyakit, tetapi juga telah memberikan lapangan pekerjaan.

Selain itu, tentu saja keuntungan secara finansial diraih dengan omset rata-rata Rp 10 juta per bulan dari hasil penjualan minuman berbahan dasar rempah-rempah yang dibuatnya.

Hingga saat ini ada lima varian minuman herbal berbentuk serbuk siap saji yang sudah dipasarkan hingga ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Lima varian minuman herbal yang telah dibuat dan diberi label Sari Sehat Alkarimi ini berupa sari kunyit putih, sari temulawak, sari jahe, sari kunyit kuning, dan juga sari kencur.

Semua itu diproduksi Aripin di gudang pengolahan miliknya, Alkarimi Home Industri, di Jalan Pembalah Batung, Kelurahan Paliwara, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Saat dikunjungi di gudang pengolahan yang berjarak hanya beberapa meter dari rumahnya, Senin (11/11/2019), Aripin tampak tengah melayani seorang konsumen yang membeli minuman herbalnya.

Di sisi lain seorang pekerjanya terlihat telaten mengaduk ramuan cair yang ada di dua wajan besar di atas dua tungku kompor gas dengan nyala api yang biru.

Wangi aroma khas rempah-rempah pun langsung tercium begitu kedua wajan besar yang ternyata berisi sari kunyit dan gula tersebut didekati.

"Sebenarnya saya tidak ada pengetahuan sama sekali tentang herbal dan tidak terpikirkan untuk usaha ini. Semua ini bermula dari sakit rematik yang saya alami," kata Aripin membuka pembicaraan.

Diceritakan pria yang tercatat sebagai ASN di Dinas Pendidikan Kabupaten HSU ini, ketika itu di tahun 2011 dirinya yang terserang rematik dibuatkan minuman berbahan jahe merah oleh saudara dari isterinya.

Setelah satu bulan meminum secara rutin, ada perubahan yang mulai terasa karena dirinya sudah bisa tak mengenakan jaket lagi dari pagi menjelang siang seperti sebelumnya.

Merasa minuman yang dibuatkan untuknya itu manjur, ayah empat anak ini kemudian mencoba membuat sendiri supaya bisa meminumnya lagi agar sakit yang dialaminya benar-benar hilang.

"Ternyata tidak mudah, beberapa kali mencoba membuat sendiri selalu gagal, tapi saya tidak menyerah dan akhirnya setelah dua bulan mencoba baru bisa membuatnya sendiri," ungkapnya.

Setelah berhasil, imbuh Aripin, selain membuat untuk dikonsumsi sendiri, ramuan minuman herbal yang awalnya hanya dari jahe juga mulai dijual untuk orang lain.

Kemasannya saat itu sangat sederhana, hanya dibungkus plastik dan pemasarannya pun terbatas pada orang yang datang ke rental komputer miliknya di rumah.

"Jadi waktu itu saya ada punya rental komputer di rumah, di sana saya mulai pasarkan kepada orang yang datang dan ternyata responnya bagus, sehingga terpikir untuk membuat dalam jumlah banyak," katanya.

Selanjutnya usaha untuk memperluas pemasaran dilakukan dengan cara menitip ke toko milik orang lain, namun karena produknya belum terdaftar, justeru penolakan-penolakan yang akhirnya harus dihadapi.

Penolakan tak membuat Aripin patah arang, ini malah memicu dirinya untuk terus berjuang menjadikan usahanya ini sebagai home industri yang terdaftar secara resmi agar konsumen bisa yakin dengan produknya.

Akhirnya di pertengahan tahun 2012 semua persyaratan sebagai home industri resmi sudah bisa dipenuhi, produknya pun menjadi olahan yang sudah terdaftar dan berlabel halal.

Kemudian secara bertahap usahanya pun terus berkembang hingga saat ini, terlebih dirinya juga membuka diri untuk mendapatkan pembinaan, baik dari Pemkab HSU, BPOM dan juga PT Adaro Indonesia.

"Dari pemerintah daerah saya dapat pengetahuan soal administrasi dan juga cara membuat produk higienis," ungkapnya.

Sementara melalui pembinaan Adaro yang dilakukan lewat program CSR, diakui Aripin, membuat produknya lebih bagus dalam hal kemasan dan juga bisa dikenal lebih luas.

Ini dikarenakan selain mendapat pembinaan soal kemasan, produk minuman herbal miliknya juga sering ikut dipromosikan Adaro dalam beberapa ajang pameran, baik di level provinsi maupun nasional.

"Alhamdulillah berkat bantuan yang didapatkan dari pemerintah dan Adaro, usaha saya ini bisa seperti sekarang dan dari hasil usaha ini jugalah yang bisa membantu biaya pendidikan empat orang anak kami," pungkasnya.

Friday 8 November 2019

10 HAL REVOLUSI PENDIDIKAN DASAR & MENENGAH OLEH MENDIKBUD DIKTI NADIEM MAKARIM


Ikatan Guru Indonesia bersama 22 organisasi guru dan komunitas guru diundang khusus Mendikbud Nadiem tanggal 4 November 2019. Nadiem membuka pembicaraan dengan meminta seluruh undangan tidak mengangkat masalah tapi memberikan solusi.

Dan inilah yang diajukan:

1. Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Pendidikan Karakter berbasis agama dan pancasila menjadi mata pelajaran utama di Sekolah Dasar dan karena itu, Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP dan SMA dihapuskan karena seharusnya sudah dituntaskan di SD. Pembelajaran bahasa Inggris fokus ke percakapan, bukan tata bahasa.

2. Jumlah Mata Pelajaran di SMP menjadi maksimal 5 mata pelajaran dengan basis utama pembelajaran pada Coding dan di SMA menjadi maksimal 6 mapel tanpa penjurusan lagi mereka yang ingin fokus pada keahlian tertentu dipersilahkan memilih SMK.

3. SMK karena fokus pada keahlian maka harus menggunakan sistem SKS, mereka yang lebih cepat ahli bisa menuntaskan SMK dua tahun atau kurang, sementara mereka yang lambat bisa saja sampai 4 tahun dan ujian kelulusan SMK pada keahliannya bukan pada pelajaran normatif dan adaptif. SMK tidak boleh kalah dari BLK yang hanya 3, 6 atau 12 bulan saja. LPTK diwajibkan menyediakan Sarjana Pendidikan atau Alumni PPG yang dibutuhkan SMK.

4. Jabatan Pengawas Sekolah dihapuskan hingga jumlah guru yang dibutuhkan mencukupi. Jabatan pengawas sekolah boleh diadakan kembali jika jumlah kebutuhan guru sudah terpenuhi, tidak ada lagi guru honorer dan semua guru sudah berstatus PNS atau Guru Tenaga Kontrak Profesional dalam Status PPPK dengan pendapatan minimal setara Upah minimum yang ditetapkan pemerintah sesuai standar kelayakan hidup. Hilangnya tanggungjawab mengajar kepada kepala sekolah seharusnya dimaksimalkan fungsinya sehingga keberadaan pengawas sekolah untuk sementara bisa diabaikan.

5. Seluruh beban administrasi guru dibuat dalam jaringan (online) dan lebih disederhanakan, RPP cukup 1-2 halaman tapi jelas tujuan dan aplikasi pembelajarannya, tak ada lagi berkas administrasi dalam bentuk “hard copy”, verifikasi keaslian dilakukan secara acak dengan kewajiban menunjukkan
berkas asli, bukan Foto Copy.

6. Pengangkatan Guru berdasakan kompetensi dan kebutuhan kurikulum yang nantinya dibuat. Uji Komptensi Guru wajib dilaksanakan minimal sekali dalam 3 (tiga tahun)

7. Sistem Honorer dihapuskan sehingga tak ada lagi guru yang mengisi ruang kelas yang statusnya tidak jelas, harus jelas statusnya, apakah PNS, PPPK atau GTY. Pendapatan Guru minimal mencapai Upah Minimum yang ditetapkan pemerintah berdasarkan minimal kelayakan hidup.

8. Jika kurikulum diubah, maka bimtek harus ditiadakan dan diganti dengan vidoe tutorial dengan kewajiban uji secara acak terhadap pemahaman kurikulum. Anggaran bimtek dialihkan untuk rekruitmen guru

9. Anggaran Peningkatan Kompetensi guru dihapuskan dan upaya peningkatan kompetensi guru diserahkan kepada organsiasi profesi guru berdasarkan acuan kompetensi yang dibutuhkan. Anggaran Pelatihan Guru dialihkan untuk rekruitmen guru. Organisasi profesi guru diberikan legalitas dalam melaksanakan upaya peningkatan kompetensi guru, pemerintah cukup melakukan uji terhadap standar kompetensi guru yang diinginkan. Organisasi profesi guru harus segera mendapatkan pengesahan setelah melalui verifikasi dan sepenuhnya pembinaan guru diserahkan kepada organisasi profesi guru dalam pengawasan Pemerintah.

10. Mengatur kembali penentuan “sekolah daerah tertinggal-terpencil-terdepan-terkebelakang sesuai kondisi sekolah, bukan berdasarkan data kemendes

JENIS - JENIS NAFSU



Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya' 'Ulum al-Din dan Mukhtashar Ihya' 'Ulum al-Din menyebut nafsu itu ada tiga Martabat yaitu :

1) Nafsu al-Ammarah

Iaitu nafsu yang menyuruh melakukan segala maksiat dan kejahatan, dan tidak pernah menyuruh melakukan kebaikan serta tidak pula mencela (kesal) melakukan kejahatan. Pada tahap ini hati nurani tidak akan mampu untuk memancarkan sinarnya kerana hijab-hijab dosa yang melekat tebal. Dan tidak ada usaha untuk mencari jalan menyucikannya. Kerana itulah hatinya terus kotor dan diselaputi oleh pelbagai penyakit. Inilah martabat nafsu yang rendah sekali.

2. Nafsu al-Lawwamah

Nafsu lawwamah ialah nafsu yang selalu mengkritik diri sendiri bila berlaku suatu kejahatan dosa atas dirinya. Ianya lebih baik sedikit dari nafsu amarah. Kerana ia tidak puas atas dirinya yang melakukan kejahatan lalu mencela dan mencerca dirinya sendiri. Bila buat silap dia lebih cepat sedar dan terus kritik dirinya sendiri. Perasaan ini sebenarnya timbul dari sudut hatinya sendiri bila buat dosa, secara automatik terbitlah semacam bisikan dilubuk hatinya. Inilah yang di katakan lawwamah. Golonagn ini baramal tetapi masih ada riak, hasad dengki dan sebagainya.

3. Nafsu al-Muthmainnah

Seseorang yang telah istiqamah dalam melakukan ibadah dan tidak lagi tergerak hati untuk melakukan maksiat, sama ada zahir atau batin, hatinya telah suci dan nafsunya telah fana daripada terdorong kearah perkara keji. Mereka mendapat ketenangan dan hilang gelisah di jiwa, mereka adalah wali kecil.

Antara sifat-sifat maqam ini adalah:
1. Taqwa yang benar.
2. Arif
3. Syukur yang benar
4. Tawakkal yang hakiki
5. Kuat beribadat
6. Redha dengan ketentuan Allah
7. Murah hati dan seronok bersedekah.
8. Dan lain-lain sifat mulia yang tidak dibuat-buat.

Al-'Arif Billah Syaikh Qasim al-Halaby dalam kitabnya Sair al-Suluk, menyebut nafsu itu ada 7 martabat, selain tiga yang di atas ditambah 4 lagi iaitu:-

4. Nafsu Mulhamah.

Nafsu mulhamah ini ialah nafsu yang sudah menerima latihan beberapa proses kesucian dari sifat-sifat hati yang tercemar melalui beberapa latihan. Sifat orang yang telah sampai pada tahap ini ialah rindu, menangis, susah hati enggan terhadap semua makhluk, sibuk beribadah.

Antara sifat-sifat yang bernafsu mulhamah:

1. Sifat-sifat ketenangan,lapang dada dan tidak putus asa.
2.. Tak sayangkan harta
3. Qanaah.
4. Berilmu laduni
5. Merendah diri/ tawwadu’

5. Nafsu al-Radhiyah

Maqam ini dinamakan radhiyah kerana perasaan keredhaan pada segala ketentuan dan hukuman Allah. Pada maqam ini sudah tidak ada rasa takut dengan pada bala Allah dan tak tahu gembira dengan nikmatNya. Sama sahaja. Apa yang penting Allah redha padaNya. Itu kalau sakitpun dah tak perlu kepada ubat, sebab bagi dia sakit itulah nikmat kerana dia merasa makin dekat dengan tuhannya. Wang ringgit sudah sama dengan daun kayu. Emas sama dengan tanah. Dunia sudah dipandang kecil , malah sudah tidak dipandang lagi sebaliknya dunia yang datang kepadanya.

Sifat-sifatnya:

1. Ikhlas
2. Warak
3. Zahid
4. Dan lain-lain lagi yang baik yang ada pada maqam sebelum ini

6. Nafsu al-Mardhiyyah

Pada peringkat ini segala yang keluar darinya semuanya telah diredhai Allah. Perilakunya, kata-katanya, diamnya semuanya dengan keredaan dan keizinan Allah belaka. Akan keluar keramat yang luar biasa. Mereka sudah menanam ingatan pada Allah diteras lubuk hati mereka menerusi cara "khafi-filkhafi", maknanya secara penyaksiaan 'basitiah' iaitu penyaksian sifat ma'ani Allah yang nyata dan dizahirkan oleh diriNya sendiri. Af'al diri mereka sudah dinafi dan diisbahkan secara langsung kepada af'al Allah semata-mata.Jiwa mereka betul-betul sebati, ingatan mereka terhadap Allah tidak sesaatpun berpisah darinya. Penyaksiaan terhadap hak sifat Allah jelas baginya sehingga hilang dirinya nya sendiri.
Sifat-sifatnya:

1.. Redha dan rela dengan apa-apa pemberian Allah
2. Lemah lembut pergaulannya
3. Elok dan tingginya budi
4. Lain-lain sifat terpuji maqam sebelum ini.

7. Nafsu al-Kamaliah

Maqam ini adalah tertinggi. Maqam ini digelar sebagai "baqa billah", Kamil Mukamil", Al Insan kamil kerana ia dapat menghimpunkan antara zahir dan batin, yakni ruh dan hatinya kekal kepada Allah tetapi zahir tubuh kasarnya tetap dengan manusia. Hati mereka kekal dengan Allah tak kira masa dan tempat, tidur atau jaga sentiasa mereka bermusyahadah kepada Allah. Ini adalah maqam khawas al khawas. Semua gerak geri mereka sudah jadi ibadat. Hatta berak kencing mereka, tidur mereka dan sebagainya.

Smoga kita dimudahkan Allah dlm mengendalikan nafsu-nafsu ini. Aamiin 3x

Friday 1 November 2019

KAROMAH KH. MBAH KHOLIL BANGKALAN UNTUK KH. MBAH HASYIM ASY'ARI.

بِسْــــــــــــــــــم ِٱللّٰهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيم

SEORANG pemuda dari Jombang sedang nyantri di Kademangan, Madura. Tugasnya mengurusi kuda milik sang guru, Syeikhona Khalil. Alhasil kesempatannya mengaji pun tak terlampau banyak.

Suatu hari, Syeikhona kerawuhan tamu dari tanah Jawa; seorang kiai yang santrinya masih berjumlah puluhan. Setelah diajak duduk sambil menikmati suguhan, tamu tersebut mengutarakan keperluannya pada tuan rumah–yang mulia.

“Mbah Kholil, niat saya yang pertama datang ke sini adalah ingin silaturahim, dan yang kedua, hendak menikahkan putri saya. Berhubung dia sudah dewasa, kiranya patut saya carikan jodoh, apalagi usia saya juga sudah di ambang pintu ajal. Tak lama lagi Allah pasti memanggil jiwa saya, Mbah. Jika ada calonnya, saya mohon petunjuk dan izin untuk mencarikan.”

Tanpa berpikir panjang, Mbah Kholil langsung memanggil santrinya yang sedang mengurusi kuda–di belakang rumah.

“Hasyim..!”

Demi mendengar suara gurunya memanggil, si santri langsung lari terbirit-birit menghadap sang guru.

“Dalem, Mbah Kholil. Panjenengan memanggil saya?”
“Iya.”

Tanpa banyak tanya lagi, pemuda Hasyim langsung diam merunduk. Lalu Syeikhona berkata pada tamu beliau.

“Ini dia calon yang kamu cari itu, yang akan meneruskan perjuanganmu nanti.”

Si tamu pun terkejut bukan kepalang. Tak sanggup berpikir sambil bergumam dalam hatinya,

“Apa iya sih santri mblasaken seperti ini yang akan mengurusi pesantrenku? Aku tidak yakin bila anak ini banyak ilmunya.”

Saat bersamaan, santri Hasyim pun terkejut pula sambil berkata dalam hatinya, “Apa iya Mbah Kholil tega akan menjodohkan saya dengan putri seorang ulama yang begitu mulia?”

Syeikhona Kholil lalu menyambungkan kegelisahan dua pikiran itu.

“Sudahlah, kamu pulang saja dan siapkan selamatannya di rumahmu. Tiga hari lagi aqad nikah dilaksanakan. Nah, kamu Hasyim, sana kembali ke belakang!”

Hasyim pun kembali ke tempat tugasnya dengan hati risau, pikiran kacau-balau, dan perasaan galau, sembari bertanya-tanya: ‘Bagaimana saya bisa menjalani ini semua? Kenapa guru tidak memberi tahu saya sebelumnya atau paling tidak menawarkannya terlebih dahulu?’

Gundah gulana, bimbang, ragu, dan bingung terus berkecamuk dalam pikiran Hasyim. Pada saat seperti itulah inayah Allah ditampakkan kepadanya. Ia teringat suatu hari saat Syeikhona sedang mulang kitab dan menurunkan dawuh:

“Sesiapa di antara kalian yang ingin tercapai hajatnya, maka bacalah selawat Nariyah sebanyak mungkin, pada waktu ijabah yang sangat dianjurkan, yaitu setelah separuh malam hingga menjelang Subuh.”

Tengah malam itu juga, Hasyim melaksanakan apa yang pernah diucapkan Syeikhona. Menjelang Subuh ia keboboan. Kala itulah hal ajaib terjadi dalam mimpinya. Ia bertemu Imam al-Bukhari ra yang mengajarkan padanya hadis Shahih selama empatpuluh tahun. Manakala terjaga, Hasyim tertegun atas mimpi mistikal yang ia alami.

Pada malam kedua, hal yang sama terjadi lagi. Kali ini dalam mimpinya, Hasyim mendaras ilmu pada Imam as-Syafi’i yang kemudian mengajarkan padanya ragam kitab fikih dari empat madzhab: Syafi’i, Hanafi, Maliki dan Hanbali, juga selama empatpuluh tahun.

Pada malam ketiga, ia kembali bermimpi dan mengaos ilmu dengan Imam al-Ghazali dan Syeikh Junayd al Baghdadi, yang mengajarkan padanya puspragam kitab tasawuf selama empatpuluh tahun. Ketiga mimpi itu kemudian menyisakan pertanyaan besar dalam pikiran Hasyim: apa makna dari semua mimpi itu.

Keesokan hari, ia hendak bertanya pada Syeikhona namun sudah tidak ada kesempatan lagi, kerana justru ia malah disuruh bergegas menuju rumah calon mertuanya–guna melangsungkan aqad nikah.

Guru-murid ini pun berangkat. Setiba di tempat tujuan, aqad nikah langsung digelar. Sejak kedatangan hingga kemudian hendak pulang, Syeikhona sama sekali tak berkata apa pun, kecuali saat akan berpamitan.

“Hasyim, kamu jangan nyelewang-nyeleweng ya! Ibadah ikut yang dicontohkan Nabi Saw melalui ulamanya, dan ikutilah ulama Allah agar selamat. Allah pasti bersamamu.”

“Inggih, Mbah. Sendiko dawuh,” jawab Hasyim dalam manjura.

Sementara kepada mertua Hasyim, Syeikhona bertitah.

“Jangan ragu dengan Hasyim! Dia sudah mengaji 120 tahun lamanya.”

Semua hadirin nampak kebingungan. Santri yang baru saja menikah di hadapan mereka belum lagi mencapai usia limapuluh tahun. Hasyim juga tak kalah ngungun. Bagaimana mungkin gurunya tahu perihal mimpi mistikalnya. Tak peduli dengan itu semua, Syeikhona pun kembali ke Bangkalan.

Esok hari, Hasyim diuji sang mertua. Ia ingin membuktikan sealim apakah menantu yang dijagokan gurunya itu. Ujian membaca kitab pun dihelat di masjid pesantren. Hasyim mulai gugup. Keringatnya panas-dingin. Sementara di tempat biasa mertuanya duduk, sudah disediakan dua kitab tafsir dan hadis. Di tempat yang sama, Hasyim juga dipersilakan duduk.

Ujian ini jadi kian menakjubkan kala Hasyim langsung membaca dengan fasih, hafal luar kepala, serta membahas laiknya para masyayikh yang sudah kenyang dengan segudang ilmu–tanpa memegang bahkan membuka dua kitab tersebut. Tanpa kesalahan sama sekali.

Para ustadz dan santri senior yang semula tak yakin dengan kemampuan Hasyim, seketika takjub. Begitu pun mertuanya yang mengintip dari celah jendela rumahnya. Sedari hari itu hingga seterusnya, Hasyim muda beroleh tugas mulang semua kitab klasik dari pelbagai cabang ilmu tradisional Islam. Di depan namanya lantas tersematlah satu kata baru: Kiai Hasyim Asy’ari. Karomah ini pula yang kelak memunculkan gelar baru di depan nama Beliau setelah mendirikan Pesantren Tebuireng: Hadratus Syeikh (maha guru)

Demikianlah sekelumit kisah karomah Syeikhona Kholil Bangkalan yang diterima Hadratus Syeikh, dan masih banyak lagi karomah Beliau yang dialami dan disaksikan para santrinya yang lain.

Semoga Allah senantiasa mengalirkan tetesan berkah dan manfaat dari kehidupan beliau-beliau yang mulia, kepada kita dan anak cucu. Amin ya Rabb l-‘Alamin. Lahumul Fatihah…
❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇❇