loading...

Tuesday 5 January 2021

🌾*AKU BUKAN YANG TERBAIK DIANTARA KALIAN*


Syeikh Abdul Qadir al-Jailani adalah Mursyid Tarekat Qadiriyyah dan Tarekat Syattariyyah pernah mengingatkan murid-muridnya sebagai patokan pergaulan. Beliau adalah seorang Wali Allah yang mulia namun demikian beliau tidaklah merasa lebih dari orang lain bahkan cenderung rendah hati dalam sisi ibadah maupun kedudukannya.

Sebelum membuka wasiat dari Mursyid kami Syeikh Abdul Qadir Jaelani ada baiknya kita membukanya dengan nasehat sesepuh kita di Pasulukan.

Nindakakê kabêcikan mono ora mêsthi kudu cucúl wragad, nanging biså ditindakakê sarånå pakarti-pakarti liyanê sing sêjatinê akèh bangêt caranê.

Saugêr biså gawê sênênging liyan, upamanê baê måwå ulat sumèh tangkêp srawúng kang sumanak, bisa manjíng ajúr-ajèr ing madyaníng bêbrayan, lan biså dadi patuladhan laku utåmå.

Kabèh mau klêbu êwóníng tindak kabêcikan kang ajinê nglêluwihi wragad dêdånå kang diwènèhakê utåwå dipotangakê, apamanèh lamún anggónê mènèhi utåwå ngutangi iku sinamudånå kêbak pamríh.

(Melakukan kebaikan tidak harus mengeluarkan biaya, namun dapat dilakukan dengan perbuatan-perbuatan lain yang sebenarnya banyak sekali caranya. Asal bisa membuat senang dan tenteram orang lain, umpama saja dengan bermuka ramah serta bergaul dengan hangat, bisa beradaptasi di tengah pergaulan, dan dapat menjadi percontohan  perilaku yang utama. Semua itu termasuk berbuat kebaikan yang nilainya melebihi sedekah harta yang diberikan ataupun yang dipinjamkan, apalagi disertai dengan pamrih)

Nasihat Syeikh Abdul Qadir al-Jailani ketika kita bertemu orang di sekitar kita :

Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik darimu. Ucapkan dalam hatimu: “Mungkin kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku.”

Dan jika kamu bertemu anak kecil, maka ucapkanlah (dalam hatimu): “Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku.”

Dan jika bertemu orang tua pula, maka ucapkanlah (dalam hatimu): “Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku.”

Dan jika kamu bertemu dengan seorang yang berilmu, maka ucapkanlah (dalam hatimu): “Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan aku peroleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah aku capai, mengetahui apa yang tidak akan aku ketahui dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku.”

Dan jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah (dalam hatimu): “Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik dariku.”

Dan jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah (dalam hatimu): “Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak, mungkin di akhir usianya dia memeluk Islam dan beramal soleh. Dan mungkin boleh jadi di akhir usia diriku kufur dan berbuat buruk.”

Terimakasih atas kunjungannya, untuk mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook silakan klik suka pada halaman kami : Tajudin Nor Man.

No comments:

Post a Comment