loading...

Saturday 25 May 2019

LAILATUL QODAR...!!!



(Dikutip dari: Dars Habib Salim bin Abdullah Asy Syathiri -2009-)
“Pengertiain Lailatul Qadar”
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ ١  وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ ٢  لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ ٣ تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرٖ ٤  سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ ٥
(Q.S. Al-Qadar: 1-5)

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

Lailatul qadar merupakan malam yang kedudukannya sangat agung, keagungannya lebih dari 1000 bulan. Maknanya, siapa saja yang mendapatkan lailatul qadar maka mendapatkan pahala ibadah selama 1000 bulan. Di malam tersebut Allah menurunkan malaikatNya ke bumi dengan jumlah yang hanya Allah saja yang mengetahuinya. Didalam kitab Al Muwaththo yang disusun oleh Imam Malik menjelaskan bahwa lailatul qadar memiliki arti “malam yang tinggi atau besar derajatnya”.

“Sebab Adanya Lailatul Qadar”
Sebab musabab lailatul qadar adalah ketika Nabi saw melakukan Isro’ wal Mi’roj, ketika sampai di langit yang ke 5, disana Allah mendatangkan semua nabi, dari Nabi Adam As hingga Nabi Musa As dan Allah swt memperlihatkan umat dari setiap nabi terdahulu. Diantara mereka ada yang memiliki umat sebanyak 1000 yang sedang rukuk dan berdoa, ada pula yang memiliki umat sebanyak 500.
Kemudian Nabi Muhammad melihat kearah langit, disana terlihat warna hitam yang memenuhi dari kanan hingga kirinya. Melihat hal itu, Nabi saw bertanya, “siapa mereka?” lalu dijawab oleh Malaikat Jibril bahwa mereka adalah Nabi Musa As dan bani isroil, Nabi saw terheran-heran dengan banyaknya umat bani Isroil, umat yang sangat banyak tersebut karena banyak para nabi berasal dari umat bani isroil. Kemudian Nabi saw pun diperlihatkan oleh Allah sebuah kumpulan yang sangat banyak sekali sehingga Nabi saw bertanya, “umat siapakah itu?” kemudian Allah menjawab, “mereka itu adalah umatmu, wahai Muhammad. Yang mana 1/3 dari mereka masuk surga tanpa hisab.” (mudah-mudahan Allah menjadikan kita masuk surga tanpa hisab). Di riwayat lain, disebutkan bahwa 70.000 dari mereka masuk surga tanpa hisab, dan setiap 1 orang dari 70.000 itu dapat memberi syafaat kepada 70.000 yang lain.
Setelah diperlihtkan kumpulan umat itu, Nabi saw diperlihatkan usia dari umat-umat terdahulu. Diantara mereka ada yang berusia 2000 tahun, 1500 tahun, dan 1000 tahun. Karena panjangnya usia mereka, sehingga jika ada yang meninggal dengan usia 300 tahun mereka yang lebih tua berkata, “sungguh kasihan orang itu, meninggal dalam usia yang sangat kecil”.
Setelah Nabi saw diperlihatkan panjang usia umat terdahulu, Allah memperlihatkan orang-orang sholeh dari umat terdahulu. Ada yang beribadah selama 500 tahun dan ada pula yang beribadah sepanjang usianya. Dan usia yang paling panjang adalah Nabi Syuaib As yang mencapai 3000 tahun.
kemudian Allah memperlihatkan usia umat Nabi saw yang berkisar  antara 60-70 tahun. Mengetahui usia umatnya lebih pendek, Nabi Muhammad saw berkata kepada Allah swt, “Ya Allah, Engkau telah memperlihatkan umat-umat terdahulu dengan amal mereka yang banyak karena panjangnya usia mereka. Bagaimana dengan umatku yang berusia antara 60-70, bagaimana dengan amal ibadah mereka”. Kemudian beliau saw berdoa kepada Allah swt, “Ya Allah berikanlah amal-amal umatku seperti amal umat terdahulu dengan panjangnya usia mereka”. Lalu Allah berkata kepada Nabi, “Wahai Muhammad, Aku berikan kepada umatmu malam yang mulia, malam yang agung, yaitu lailatul qadar. Suatu malam yang kemuliaannya lebih dari 1000 bulan”. Maka barangsiapa yang beribadah di malam itu maka ia mendapatkan pahala ibadah yang setara dengan ibadah selama 1000 bulan atau 83 tahun (secara matemtis 83,333... tahun) dengan ibadah yang murni 24 jam tanpa melakukan maksiat.

 “Waktu Turunnya Lailatul Qadar”
Ketika Allah memberikan lailatul qadar, Allah memberitahukan waktu lailatul qadar di bulan Ramadhan. Akan tetapi, diangkat oleh Allah kepastian waktu lailatul qadar itu. Suatu hari, Rasul saw ingin memberitahukan kapan terjadinya lailatul qadar kepada sahabat, namun Rasul mendengar adanya 2 orang yang sedang bertengkar, kemudian Nabi saw mendatangi 2 orang tersebut untuk melerainya, lalu Nabi saw pulang dan dilupakan oleh Allah swt tujuan sebenarnya bahwa Nabi saw hendak menyampaikan lailatul qadar kepada sahabat. Begitu pula pada hari berikutnya, sehingga Nabi saw berkata kepada sahabat, “telah diangkat waktu lailatul qadar yang tepat”.
Kemudian Allah swt memberitahu 4 perkara untuk 4 perkara sebagai berikut:
Memberitahu kepada kita adanya lailatul qadar agar kita bersungguh-sungguh dalam beribadah pada bulan Ramadhan.
Menggambarkan bahwa rahasia Allah ada pada mahluknya, hal ini bertujuan agar kita senantiasa berprasangka baik kepada setiap mahluk Allah.
Menggambarkan hukuman 2 orang yang bermaksiat, agar kita menjauhi maksiat.
Allah menggambarkan bahwa waktu dikabulkannya doa ada pada hari jum’at, hal ini agar orang-oang berijtihad di sepanjang hari jum’at.
Diriwayatkan dalam hadits, bahwa Nabi saw bersabda, “barang siapa yang beribadah pada malam hari di bulan Ramadhan dan beriman, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.”
Terjadinya lailatul qadar berpindah dari satu malam ke malam yang lainnya, namun lebih tepatnya tejadi pada 10 malam terakhir, lebih tepatnya pada malam ganjil, lebih tepatnya diantara malam 27 dan 29, dan lebih tepatnya lagi yaitu terdapat pada malam 27.
Waktu lailatul qadar diisyaratkan dalam Al-Quran bahwa lailatul qadar terjadi pada malam ke-27. Hal ini dengan memperhatikan lafaz “lailatul qadar” yang tersusun atas 9 huruf, dan lafaz “lailatul qadar” diulang sebanyak 3 kali dalam surah Al Qadar. Sehingga 9 x 3 = 27. Maka ditemukanlah bahwa lailatul qadar jatuh pada malam ke 27. Namun, hal ini bukan berarti pasti terjadi pada malam ke 27.

“Tanda Alam saat Terjadinya Lailatul Qadar”
Terdapat tanda-tanda ketika terjadi lailatul qadar. Diataranya adalah sebagai berikut:
Suasana malam berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Hembusan angin tidak terlalu kencang.
Awan telihat mendung, tidak seperti biasanya. Namun tidak hujan.
Dan selain itu, bagi orang yang mendapatkannya, hatinya akan merasa bahagia dan tenang.
“Keadaan Lailatul Qadar”
Berdasarkan firman Allah swt, turun para malaikat (surat Al Qadar 1-5)
Para malaikat akan menjabat tangan orang yang menemui lailatul qadar, semua mahluk bertasbih serta memohon ampunan untuk siapa saja yang beribadah pada malam itu.
Pada malam itu tidak ada yang sanggup menghadapinya kecuali orang-orang yang diberikan keimanan  yang sangat kuat. Oleh karena itu, orang sholeh terdahulu memberi alternatif yaitu dengan memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan iman untuk dapat menemui lailatul qadar dalam keadaan terjaga, namun apabila tidak mampu maka untuk mendapatinya dalam keadaan tidur atau dalam mimpi.
“Cara Mendapatkan Lailatul Qadar”
Sabda Nabi saw, “siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dan menghidupkan malam-malamnya dengan beribadah kepada Allah dengan iman dan ikhlas. Maka, akan diampuni dosanya oleh Allah swt ang sudah lewat.”
Barang tentu untuk mendapatkan lailatul qadar yang terjadi pada malam hari dilakukan dengan cara menghidupkan malam dengan beribadah kepada Allah swt. Adapun dalam menghidupkan malam itu secara umum terdapat 3 tingkatan. Ketiga tingkatan dalam menghidupkan malam di bulan Ramadhan sebagaimana berikut ini:
Tingkatan sempurna: memenuhi seluruh waktu malam dengan beribadah.
Tingkatan menengah: beribadah mulai dari pertengahan malam.
Tingkatan paling rendah: menghidupkan malam dengan sholat maghrib berjamaah, ba’diyah maghrib, sholat isya berjamaah, ba’diyah isya, tarawih dan witir berjamaah, qobliyah shubuh, dan sholat shubuh berjamaah.

Doa dari Habib Salim bin Abdullah Asy Syathiri (semoga Allah memanjangkan umurnya dan sehat wal ‘afiat dan taat beribadah)
اَللَّهُمَّ اِطَّلِعْ عَلَيْنَا لَيْلَةُ الْقَدَرِ اَلْعَظِيْمَةُ الْقَدَرِ فِى الْيَقُضَة وَ الْمَنَام
ALLAAHUMMA ITHTHALI’ ‘ALAYNAA LAYLATUL QADARI AL ADHIIMATUL QADARI FIL YAQUDHOH WAL MANAAMI

Barang siapa yang membaca doa ini sebanyak 7x setelah sholat witir, maka insya Allah akan mendapatkan lailatul qadar.
Dikutip Dari: Dars Habib Salim Bin Abdullah Asy Syathiri
Di: Masjid Jami’ Tarim

No comments:

Post a Comment